USD/IDR Memulihkan Pelemahannya, Menekan Rupiah ke 16.297, Cermati IHP AS
- USD/IDR memulihkan pelemahannya ke 16.297 pada siang hari di sesi Asia karena sikap hawkish The Fed.
- Pergerakan Rupiah masih sangat dipengaruhi Dolar AS dan ketegangan geopolitik global.
- Para pedagang akan mencermati data Inflasi Produsen AS malam ini
Pasangan USD/IDR masih bergerak dalam pola persegi panjang dengan kisaran di sekitar 16.331-16.179 yang terbentuk sejak dua minggu yang lalu. Pada saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut diperdagangkan lebih tinggi di 16.297, setelah tadi malam sempat menyentuh terendah di 16.179.
Faktor yang melemahkan Rupiah, selain penguatan Dolar AS, adanya peningkatan ketegangan geopolitik global yang patut diwaspadai karena berpotensi membuat harga komoditas melonjak, sehingga dapat menghambat pengendalian inflasi global, seperti yang diungkapkan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani dalam rapat APBN untuk bulan April pada akhir Mei lalu.
Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa, dengan demikian, likuiditas global akan cenderung masih ketat sehingga mempengaruhi nilai tukar dari seluruh negara-negara, termasuk Rupiah.
Indeks Dolar AS (DXY) anjlok semalam hingga ke terendah 104,25, setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) AS keluar lebih lemah dari prakiraan, kemudian memantul dan ditutup lebih kuat di 104,68 karena The Fed masih mempertahankan suku bunganya dan bersikap hawkish. Siang hari di sesi Asia, indeks ini sedang bergerak di sekitar 104,80, belum mampu bertahan di atas level psikologis 105.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB) oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), menunjukkan bahwa IHK tahunan di bulan Mei turun ke 3,3% di bawah prakiraan dan sebelumnya 3,4%. IHK inti tahunan, tidak termasuk harga makanan dan energi tercatat di 3,4%, di bawah angka 3,6% di bulan April dan estimasi para analis 3,5%.
Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,25%-5,50% pada pertemuan bulan Juni, seperti yang telah diprakirakan secara luas.
Pergeseran dalam proyeksi suku bunga The Fed, atau yang disebut dengan dot plot, dari tiga kali pemangkasan menjadi hanya satu kali pada tahun ini membuat Dolar AS memulihkan pelemahannya semalam akibat IHK AS yang lebih rendah dari prakiraan, sehingga mendongkrak pasangan mata uang USD/IDR, yang artinya membuat Rupiah (IDR) kembali tertekan.
Selanjutnya malam ini, para pedagang akan mencermati Indeks Harga Produsen (IHP) AS bulan Mei yang diprakirakan akan meningkat ke 2,5% (YoY) dari 2,2% pada bulan April. IHP non Pangan & Energi (YoY) diharapkan tetap stabil di 2,4%. Sementara di Indonesia, tidak ada data penting terkait yang akan dirilis hingga pekan depan.